Pages

Minggu, 09 Desember 2012

Pentingnya Pendidikan


MINAT PENDIDIKAN PADA MASA REMAJA

  Besarnya minat remaja terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh minat mereka pada pekerjaan. Kalau remaja mengharapkan pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi maka pendidikan akan dianggap sebagai batu loncatan. Biasanya remaja nantinya akan berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya. Seperti remaja muda, remaja yang lebih tua memandang keberhasilan dalam olahraga dan kehidupan sosial sama pentingnya dengan keberhasilan dalam tugas-tugas sekolah dan merupakan batu loncatan bagi keberhasilan masa depan. Banyak faktor yang mempengaruhi sikap remaja yang lebih besar pada pendidikan;

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP REMAJA TERHADAP PENDIDIKAN
  • Sikap teman sebaya: berorientasi sekolah atau berorientasi kerja.
  • Sikap orang tua: menganggap pendidikan sebagai batu loncatan ke arah mobilisasi sosial atau hanya sebagai suatu kewajiban karena diharuskan oleh hukum.
  • Nilai-nilai, yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan akademis.
  • Relevansi atau nilai praktis dari mata pelajaran.
  • Sikap terhadap guru-guru, pegawai tata usaha, dan kebijaksanaan akademis serta disiplin.
  • Keberhasilan dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler.
  • Derajat dukungan sosial di antara teman-teman sekelas.
Ada tiga macam remaja yang tidak berminat terhadap pendidikan dan biasanya membenci sekolah. Pertama, remaja yang orangtuanya memiliki cita-cita tinggi yang tidak realistik terhadap prestasi akademik, atletik, atau prestasi sosial yang terus menerus mendesak untuk mencapai seseran yang dikehendaki. Jenis kedua adalah remaja yang kurang diterima oleh teman-teman sekelas, yang merasa tidak mengelami kegembiraan sebagaimana dialami teman-teman sekelas dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler. Ketiga adalah remaja yang matang lebih awal yang merasa fisiknya lebih besar daripada teman-teman di kelasnya dan kerena penampilannya lebih tua dari usia yang sesungguhnya, seringkali diharapkan berprestasi di atas kemampuannya.
Para remaja yang kurang berminat pada pendidikan biasanya menunjukkan ketidakseimbangan ini dalam cara-cara berikut. Mereka menjadi orang yang berprestasi rendah, bekerja di bawah kemampuannya dalam setiap mata pelajaran atau dalam mata pelajaran yang tidak disukai. Ada yang membolos dan berusaha memperoleh izin dari orang tua untuk berhenti sekolah sebelum waktunya. Ada yang berhenti sekolah setelah duduk di kelas terakhir tanpa merasa perlu untuk memperoleh ijazah. Hal ini terutama sering terjadi pada remaja yang matang lebih awal, yang tidak hanya memandang sekolah sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi juga sebagai pengalaman yang merendahkan.

0 komentar:

Posting Komentar